Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 27 Mei 2012

HIDUP SEHAT KARENA ALAM


KPRNews-Program Keaksaraan Fungsional (KF) sudah memasuki bulan keenam dan akan berakhir. Progam ini dimuali pada bulan Desember 2011 sampai Mei 2012. Senin, 22 Mei 2012 Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) bersama warga belajar KF menggelar praktek life skill pembuatan obat herbal di Balai Desa Tahulu Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban.

Acara dimulai jam 15.00 wib dan dihadiri sebanyak 74 orang.  Praktek pembuatan obat herbal dihadiri oleh warga belajar KF, komunitas KPR, Kepala Desa Tahulu serta  Penilik dari UPTD Kecamatan Merakurak. 

“Saya selaku Kepala Desa Tahulu senang dan berterimakasih kepada KPR yang telah mencerdaskan warga saya. Selain itu juga diberi keterampilan membuat jamu sendiri sehingga bisa memanfaatkan potensi alam,” ujar Bapak Waris ketika memberikan sambutan di balai desa ketika acara berlangsung.

Praktek pembuatan obat dalam KF ini akan meramu tiga jenis obat. Yaitu, obat linu gosok, linu untuk diminum, obat tidur atau penenang dan obat mag. Dan keseluruhan obat ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar dari Sumber Daya Alam (SDA) lokal.

Bahan yang digunakan terdiri dari rumput liar dan empon-empon. Tanaman yang dibuat untuk obat herbal antara lain, daun murbei, kumis kucing dan keci beling. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan tumbuhan yang tumbuh disekitar rumah warga.

Kegiatan ini  juga memberikan wacana kepada warga untuk kembali hidup sehat secara herbal. Karena selama ini mereka sering mengkonsumsi obat kimia yang dijual bebas dipasaran. Selain juga harga yang mahal obat  juga mengandung bahaya bagi kesehatan tubuh.

“Selama ini kalau pegel linu  ya saya beli obat di toko. Belum tahu jika rumput dan bumbu dapur bisa dibuat minyak urut,” kata bu Sampunah WB dari kelompok jamu sehat. “Sekarang sudah tahu caranya dan bisa buat sendiri di rumah. Apalagi daun murbei dirumah saya banyak sekali,” tambah perempuan separuh baya tersebut.

Ini adalah kali kedua KPR melakukan pendidikan KF dengan memberikan life skill meramu obat herbal. Yang pertama dilakukan tahun 2011 di Kecamatan Palang dan Semanding yang diikuti sebanyak 800 wb.

“KPR melakukan life skill pembuatan obat herbal karena Tuban merupakan daerah subur yang banyak ditumbuhi tanaman. Dan tanaman tersebut ternyata dapat dimanfaatkan menjadi obat. Selain itu juga warga Tuban di daerah pedesaan kan tergolong miskin. Itulah yang mendasari KPR melakukan pendidikan dengan lifeskill meramu obat,” kata Nunuk Fauziah Ketua KPR. “Selain itu obat herbal juga tidak beresiko seperti obat kimia yang mempunyai efek samping. Yang lebih penting lagi adalah warga bisa membuatnya dengan memanfatkan tumbuhan liar yang tumbuh dipekarangannya sendiri,” tambah perempuan berkerudung hitam tesebut. (Tsu)